Kamis, 29 Januari 2009

Melanie Subono, Tak Ingin Keluar dari Kodrat

Melanie Subono, Tak Ingin Keluar dari Kodrat
Minggu, 21 Desember 2008 22:03 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Bagi Melanie Subono memaknai Hari Ibu tak perlu dengan mengeluarkan sejumlah tuntutan. Tak perlu pula dengan lantang meneriakan perlunya kesetaraan jender.
Puteri sulung bos Java Muskindo, Adrie Subono, ini mengaku lebih suka berbuat nyata untuk membuktikan bahwa perempuan memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh kaum adam sesuai kemampuan yang ada.
"Karena secara kodrat dan fitrahnya, perempuan itu berbeda dengan laki-laki. Dan aku diciptakan sebagai perempuan bagiku kelebihan. Jadi aku lebih suka menggali potensi tanpa meninggalkan kodrat dan kewajiban sebagai perempuan, ” ujarnya kepada Tempo di Jakarta, Minggu (21/12).
Dengan kodratnya itu, kata perempuan kelahiran Hamburg, Jerman, 20 Oktober 1976 ini, perempuan harus membuktikan diri bahwa mereka memiliki kemampuan. Bila itu terwujud, maka dimana pun dan kapan pun mereka siap bersaing.
Tak hanya itu. Dengan bukti nyata seperti itu, kata Melanie, akan menghapus kesan bahwa perempuan bisa tampil berprestasi karena belas kasih dari laki-laki. “Tetapi secara fair memang mereka (perempuan) memiliki kemampuan,” terang peraih Anugerah Musik Indonesia 2008 untuk kategori penyanyi solo rock itu.
Bagi Melanie, untuk berkiprah mengukir prestasi, para perempuan tak harus memiliki jabatan atau kedudukan yang tinggi, Pun tak harus pula menjadi orang terkenal. Tetapi, cukup dengan memaksimalkan apa yang ada pada dirinya.
Lantas ia pun menyebut contoh, bagaimana perjuangan seorang ibu yang berpendidikan rendah dan bekerja serabutan namun mampu mengantarkan anak-anaknya merengkuh pendidikan tinggi dan akhirnya menjadi orang yang berhasil menapak karir.
“Karena secara fitrah perempuan memiliki posisi yang penting bagi laki-laki. Ibarat sebuah badan, lelaki itu kepala dan perempuan itu lehernya. Kepala tidak bisa tegak tanpa leher,” ujarnya disambung tawa.
Oktober lalu, ia menyelesaikan single barunya yang berjudul Hey Wanita. Tembang itu, katanya, bertutur tentang kekuatan dan kelebihan kaum perempuan. “Dan kelebihan yang paling utama adalah sebagai ibu. Tetapi dengan kodratnya itu, ternyata perempuan juga mampu berbuat banyak mengukir prestasi sesuai dengan bidangnya,” sebutnya.
Single yang tidak dijual bebas itu, sebagai ungkapan naluri seorang perempuan. “Tapi yang pasti, bagi aku memaknai hari ibu tidak harus kita berteriak minta hak-hak perempuan diberikan, tetapi tunjukkan bukti kalau perempuan itu mampu, tanpa keluar dari kodrat,” akunya.

ARIF ARIANTO
Info Grafis
Dari Selembar Kontrak
Setelah filmnya, Lastri, diprotes Front Pembela Islam saat pengambilan gambar bulan lalu karena dianggap menyebarkan komunisme, aktris sekaligus produser Marcella Zalianty menjadi tersangka penganiayaan.
Ananda-Marcella Dituduh Dalangi Penculikan
Pembalap Ananda Mikola resmi menjadi tersangka penculikan dan penganiayaan terhadap Agung Setiawan. Ia diduga menjadi otak di balik aksi penyiksaan Agung, yang terlibat masalah utang-piutang dengan artis Marcella Zalianty, pacar Ananda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar