Jumat, 23 Januari 2009

Amien Rais Enggan Berkomitmen dengan Calon Presiden

Amien Rais Enggan Berkomitmen dengan Calon Presiden
Penulis : Sulistiono
JAKARTA--MI: Keberlanjutan reformasi tampaknya tidak lagi menarik perhatian tokoh-tokoh reformis. Salah satu tokoh reformasi, Amien Rais, menolak berkomitmen dengan tokoh-tokoh reformasi yang akan maju sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan umum (pemilu) 2009. “Akan ada silaturahmi (tokoh reformis) seperti Pak Sultan, Megawati, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan saya. Tapi tidak ada komitmen. Saya akan datang tapi tanpa komitmen, Kalau saya disuruh begini, begitu, mana mungkin,” kata Amien di Yogyakarta, Jumat (23/1). Namun demikian, Amien tetap akan senang hati kalau diajak berembug masalah bangsa jangka panjang. Dengan pertemuan-pertemuan para tokoh reformasi dan ditambah dengan tokoh-tokoh lain, siapa tahu akan bisa menemukan solusi kecil untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di Indonesia. “Menurut saya sekarang ini kondisi Indonesia sudah buntu. Sebab sistem ekonominya pasar, tunduk IMF, sistim jual BUMN, sistim kontrak karya pertambangan yang merugikan, system yang mendukung kepentingan kapitalisme internasional,” katanya. Ketika ditanya tentang wacana yang berkembang tentang duet Mega-Sultan dimana keduanya adalah tokoh reformasi, Amien tidak mau berkomentar. Dia juga memastikan kalau tidak akan datang dalam acara rapat pimpinan nasional PDI Perjuangan di Solo pada 27-29 Januari mendatang. Tetapi dirinya siap menghadiri pertemuan di Jakarta. Keengganan memberikan kepastian dukungan kepada kedua tokoh reformasi tersebut, bukan berarti dia juga berkeinginan juga untuk maju sebagai calon presiden. “Sampai sekarang belum ada partai yang meminta saya. Jadi dengan kerendahan hati, ibarat pemain saya duduk di kursi cadangan. Kalau tidak ada yang meminta, saya tetap jadi penonton. Tetapi kalau ada yang meminta saya turun gelanggang, akan saya hitung dulu. Masuk akal tidak, bisa menang tidak, networkingnya bagaimana, back up finansialnya ada gak?” ungkapnya. Amien mengaku kalau dua hari yang lalu, dia kedatangan tamu yaitu Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) DPP PDI Perjuangan, Taufik Kiemas dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Pramono Anung, di salah satu rumah temannya di Jakarta. Pertemuan tersebut membicarakan tentang kelanjutan reformasi yang sekarang ini mulai kandas. Penasihat Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengungkapkan, pertemuannya dengan kedua tokoh PDI Perjuangan tersebut dirinya memberikan masukan. Yaitu kalau Megawati Soekarnoputri maju sebagai calon presiden, siapapun wakilnya, maka harus membuat program yang lain dengan program pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang selama ini sudah berjalan. Kalau program-programnya sama maka tidak akan banyak menarik perhatian, dan akan banyak orang yang memilih untuk golput dalam pemilu mendatang. (SO/OL-02)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar